^ Back to Top
 

Fundamental ekonomi menjaga rupiah

11/24/2015 9:13:11 AM

JAKARTA. Isu kenaikan suku bunga The Fed terus menggerus rupiah. Nilai tukar rupiah di pasar Spot melemah 0,73% dari sehari sebelumnya ke Rp 13.722 per dollar AS setelah beberapa pejabat The Fed mempertegas kenaikan suku bunga Desember mendatang.

Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures mengatakan, beberapa pejabat The Fed telah memastikan kenaikan suku bunga Desember mendatang. Misalnya, Presiden The Fed bagian New York, William Duddley akhir pekan lalu mengatakan akan menaikkan suku bunga akhir tahun ini karena inflasi terkendali dan data pekerja cukup baik.

Namun demikian, membaiknya kondisi fundamental dalam negeri menjaga rupiah sehingga tidak tertekan lebih dalam. Beberapa waktu lalu rupiah sempat menyentuh level terendah sejak 2008 yakni di Rp 14.700 per dollar AS. Namun hanya dalam waktu dua minggu rupiah kembali menguat hingga menyentuh Rp 13.400 per dollar AS.

Hal ini tak lepas dari kondisi fundamental yang cukup positif disertai berbagai kebijakan ekonomi pemerintah."Meski rupiah jatuh, inflasi tetap terjaga. Ini membuktikan bahwa pemerintah mampu mengendalikan harga," papar Nizar.

Sentimen kenaikan suku bunga The Fed memang akan membuat rupiah rawan tekanan. Namun selama fundamental ekonomi positif dengan likuiditas terjaga, inflasi terkendali, dan pertumbuhan ekonomi stabil, Nizar memprediksi nilai tukar rupiah akan menguat setelah The Fed menaikkan suku bunga. Pasalnya, kenaikan suku bunga The Fed sendiri sudah mendapat antisipasi dari pasar.