^ Back to Top
 

Sesi I, delapan sektor menyeret IHSG ke 4.881,44

4/25/2016 2:49:20 PM

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh pada perdagangan sesi pertama, Senin (25/4). Mengacu data RTI, indeks terkoreksi 0,68% atau 33,29 poin ke level 4.881,44 pukul 12.00 WIB.

Tercatat 151 saham bergerak turun, 129 saham bergerak naik, dan 78 saham stagnan. Perdagangan di rehat pertama ini melibatkan 3,21 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,21 triliun.

Delapan dari 10 indeks sektoral memerah menyeret IHSG. Sektor keuangan memimpin pelemahan 1,87% dan diikuti pertanian turun 1,13%, serta aneka industri turun 1,10%.

Sementara, hanya dua indeks sektoral yang menghijau. Antara lain; infrastruktur naik 1,47%, dan pertambangan naik 0,76%.

Meski memerah, aksi beli asing masih mewarnai perdagangan. Di pasar reguler, net buy asing Rp 27,223 miliar dan net buy asing keseluruhan Rp 86,745 miliar

Jajaran saham-saham top losers LQ45 antara lain; PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 4,10% ke Rp 45.075, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) turun 3,90% ke Rp 10.475, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 3,59% ke Rp 16.125.

Sementara, saham-saham top gainers LQ45 antara lain; PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) naik 3,03% ke Rp 306, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik 2,99% ke Rp 3.795, dan PT Aneka Tambang (ANTM) naik 1,40% ke Rp 725.

"Faktor teknikal menjadi salah satu yang menekan IHSG. Setelah mengalami penguatan pada pekan lalu, harga saham di BEI mulai masuk ke area jenuh beli sehingga investor cenderung menahan transaksinya," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere dikutip dari Antara.

Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar saham juga masih dibayangi kekhawatiran mengenai rencana bank sentral AS (The Fed) menaikan suku bunganya, terdapat kemungkinan The Fed untuk menaikan suku bunga hingga 50 basis poin hingga akhir tahun ini.

"Kondisi itu masih terus diwaspadai investor selain juga harga-harga komoditi yang masih cenderung turun," katanya. 

Wajah bursa regional perdagangan pagi pun muram. Tengok saja, bursa Jepang jatuh untuk pertama kalinya dalam lima hari terakhir dipicu laporan pendapatan perusahaan dan investor menanti hasil keputusan bank sentral AS (The Fed) dan Bank of Japan.

Indeks Topix turun 0,7 % menjadi 1.398,23 pada istirahat perdagangan di Tokyo, dengan dua kali jumlah saham yang jatuh dibandingkan yang naik.

Indeks tersebut membukukan kenaikan mingguan keduanya pada Jumat lalu menjadi ditutup pada level tertingginya sejak 2 Februari. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,8 % menjadi 17.439,62 pada hari ini.